Sebuah suratkabar Vatikan, L´Osservatore Romano, menemukan bukti bahwa salah satu suku di Paraguay, Guarani, memainkan sepak bola jauh sebelum Inggris mengklaim bahwa mereka menciptakan sepak bola.
Dalam pengetahuan yang awam tentang sepak bola bahwa olahraga ternama di dunia ini ditemukan di Inggris dan kemudian dimainkan ke sejumlah negara lainnya. Pada 1863, Federasi Sepak Bola Inggris (FA) kemudian membuat peraturan baku sepak bola yang akhirnya menjadi cikal-bakal sepak bola modern saat ini.
Namun, pengetahuan itu dipatahkan oleh sebuah artikel di suratkabar Vatikan, L´Osservatore Romano, edisi Senin 28 Juni 2010. Dalam artikel tersebut dikatakan bahwa sepak bola justru kali pertama ditemukan oleh suku Guarani di Paraguay pada 1793, 70 tahun sebelum klaim Inggris.
Artikel tersebut menggunakan sumber seorang pendeta bernama Juan Manuel Peramas, yang menulis di buku harian ketika ditugaskan di Paraguay pada 1793. Peramas menulis, “(Para Guarani) biasanya bermain dengan bola itu, meski dibuat dari karet keras, tapi cukup ringan dan cepat jika ditendang, bola memantul dengan cepat sebelum dihentikan.”
“Mereka tidak melempar bola dengan tangan, seperti yang kita lakukan, tapi menggunakan kaki dalamnya, mengumpan dan mengontrol dengan ketangkasan dan ketepatan.”
Penulis artikel, Gianpaolo Romanato, menjadikan tulisan Peramas sebagai bukti bahwa Inggris bukanlah penemu sepak bola.
“Suku Guarani jelas-jelas tiga abad yang lalu sudah memainkannya. Pada akhirnya adalah mereka (Guarani) adalah benar-benar penemu sepak bola,” papar Romanato
Tidak ada komentar:
Posting Komentar