Sabtu, 08 Oktober 2011

Rusia Mulai Tekan Suriah

MOSKOW - Presiden Rusia Dmitry Medvedev memerintahkan Presiden Suriah Bashar al Assad agar segera melakukan reformasi, atau turun dari kursi presidennya.

Pernyataan dari Rusia dianggap sebagai suatu hal yang penting karena Moskow merupakan salah satu pihak yang tidak mendukung pemberlakuan sanksi baru terhadap Suriah. Rusia bahkan menggunakan hak vetonya dalam penetapan resolusi terhadap Suriah di Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK PBB).


"Bila Presiden Suriah tidak mampu melakukan reformasinya, dirinya harus mundur dari jabatan, namun tidak boleh ada campur tangan dari North Atlantic Treaty Organization (NATO) atau Eropa. Hal ini harus dilakukan oleh warga Suriah dan Pemerintah Suriah," ujar Medvedev, seperti dikutip NPR, Sabtu (8/10/2011).

Rusia dan China merupakan dua negara yang yakin akan adanya reformasi di Suriah. Oleh karena itulah mereka menolak pemberlakuan sanksi baru terhadap Suriah karena pemberian sanksi justru akan semakin mempersulit warga Suriah.

Penggunaan hak veto oleh Rusia dan China di DK PBB juga sangat dikecam oleh negara Barat. Barat bahkan menyatakan kekecewaannya terhadap Rusia dan China karena vetonya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar