Selasa, 05 Juli 2011

DAN KEMATIAN MAKIN AKRAB


   Subagio Sastrowardoyo adalah seorang penyair terkemuka Indonesia. Sajaknya dan kumpulan sajaknya beberapa kali mendapat penghargaan. Tahun 1966/1967 sajaknya yang berjudul “Dan Kematian Akrab” merupakan pemenang hadiah majalah Horison. Tahun 1971 Subagio menerima Anugerah Seni untuk kumpulan sajaknya Daerah Perbatasan (1970). Tahun 1991 Subagio menerima Hadiah Sastra ASEAN untuk kumpulan sajaknya Simfoni Dua (1990).
   Sajak-sajak yang dihimpun dalam Dan Kematian Makin Akrab ini merupakan 100 pilihan sajak Subagio dalam rentang waktu 30 tahun lebih (1957-1991). Sajak-sajak itu dipilih dari kumpulan sajak Simponi, Daerah Perbatasan, Keroncong Motinggo, Hari dan Hara, dan Simfoni Dua.
   Dalam buku Sastra Indonesia Modern II (1989), Prof. DR. A. Teeuw mengatakan , “Subagio adalah cendekiawan yang bacaannya sangat luas, seperti tercermin dalam sajak-sajaknya dan juga dari tulisan-tulisan kritiknya.” Ditambahkan oleh Prof. Teeuw, “Di antara semua penyair Indonesia modern memang dialah yang paling menarik bagi saya.”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar