Kamis, 10 Februari 2011

ALBERT EINSTEIN “SI BODOH” PENYAYANG ANAK-ANAK

Siapa yang tak kenal Albert Einstein, ilmuwan terbesar abad ini? Setiap orang, dari anak-anak sampai dewasa, pasti pernah mendengar nama “Einstein” meskipun tidak mengenal secara mendalam.
Bagi kita, Einstein barangkali hampir serupa dengan Superman, Robin Hood, atau Wiro Sableng. Namanya sering kita dengar dan fotonya sering kita lihat. Namun, tidak sekalipun pernah bertemu. Jadi, tidak usah heran kalau ada anak yang mengira Einstein adalah tokoh fiktif.
Seorang anak pernah bahkan pernah mengirim surat pada Einstein untuk memastikan, benarkah Einstein memang ada. Jangan-jangan hanya tokoh film kartun?
Sebagai ilmuwan besar, detail kehidupan Einstein tidak banyak diketahui orang. Bahkan, tidak sedikit yang salah menafsirkannya. Dikiranya, Einstein adalah pencipta bom atom. Padahal Einstein hanya menemukan rumus kesetaraan energi dengan cahaya. Rumus itulah yang mengilhami ilmuwan lain untuk menciptakan bom atom.
Albert Einstein dilahirkan pada 14 Maret 1879, dikota Ulm, Jerman. Orangtuanya adalah pasangan Herman Einstein dan Pauline Koch. Tahun 1880, Einstein mengikutinya keluargannya pindah ke Munich untuk membuka toko kimia elektro.
Sewaktu duduk di bangku sekolah dasar, Einstein dikenal sebagai murid yang paling bodaoh dan malas. Grunya sering kesal karena di kelas Einstein hobinya ngantuk. Ia juga jarang memperhatikan penjelasan gurunya. Saking jengkelnya, gurunya oernah berkata kasar dengan mengatakan Einstein sebagai anak yang bodoh.
KEBODOHAN Einstein terus berlanjut sampai besar. Ia terpaksa keluar dari sekolah menengah (SMU) di kota Munich karena tidak bisa mengikuti pelajaran. Kemudian, ia pindah ke sekolah menengah di Kota Swiss.
Meski dicap sebagai anak bodoh, Einstei tidak pernah putus asa. Sebenarnya Einstein tidak bodoh. Ia justru jenius. Kejeniusannya itulah yang mungkin membuat bosan mendengar pelajaran yang hanya “itu-itu saja”.
Buktinya, setelah pindah sekolah di Swiss, bakatnya yang terpendam mulai muncul. Di sinilah, kejeniusannya yang dulu seperti terpendam di bawah tanah, sedikit demi sedikit tergali. Setelah lulus dari Politeknik Zurich dan bekerja di kantor paten Bern, kecemerlangannya makin tidak terbendung. Penemuan demi penemuan dihasilkan secara beruntun.
Tahun 1905, tulisan Einstein tentang “Teori Relativitas” dimuat dalam majalah Annalen der Physik. Tulisannya segera memicu perdebatan dikalangan ilmuwan ternama. Tidak sedikt ilmuwan yang meragukan kebenaran teorinya tersebut. Namun, akhirnya para ilmuwan mengakui kebenaran teori relativitas Einstein. Bahkan pada tahun 1921, ia dianugerahi hadiah Nobel di bidang ilmu fisika.
Salah satu kreasi Einstein adalah rumus kesetaraan energi dan cahaya yang berbunyi E=mc2. Rumus inilah yang mengilhami ilmuwan lain untuk mengembangkan bom atom. Einstein sendiri dikabarkan menangis pilu mendengar bom atom berhasil diciptakan dan digunakan untuk menghancurkan Kota Hirosima dan Nagasaki.
Einstein memang tokoh yang cinta perdamaian. Ia juga dikenal menyayangi anak-anak. Ia berkorespondensi dengan anak-anak diseluruh dunia. Surat dari sahabat-sahabat kecilnya itu, yang kadang tulisanya lucu-lucu, tetap dibalasnya dengan senag hati. Sayangnya, kita tidak bisa berkirim surat padanya karena ia telah meninggal dunia pada 18 April 1995.



Sumber: Gemar Berbahasa dan Bersastra Indonesia

Tidak ada komentar:

Posting Komentar