Rabu, 21 September 2011

PINTAR DAN CERDAS

Oleh: Frederikus Prima Dikiman (Mr. Black Hat)
   Banyak yang pintar. Tetapi, dari sekian banyak orang yang pintar itu, sedikit sekali yang cerdas. Mungkin sebagian orang merasa bingung dengan kalimat ini. Mereka mengira kalau pintar itu sama dengan cerdas. Tetapi kalau ditelusuri, sebenarnya pintar tidak sama dengan cerdas. Tidak menjamin, kalau misalnya seorang yang yang menjadi juara pada saat UN (Ujian Nasional) itu cerdas. Dia memang pintar, tetapi apakah ada yang menjamin kalau dia cerdas?

   Pintar (menurut penulis) mungkin hanya dilihat melaui nilai yang diterima/ijazah yang diterima. Jika nilai/ijazahnya baik, maka Ia disebut pintar. Sedangkan cerdas tidak melihat nila/ijazah. Seorang akan dikatakan cerdas apabila dia mampu menganalisa masalah hingga masalah itu selesai. Orang pintar belum tentu bisa menyelesaikannya. Karena, tidak semua orang pintar itu bisa menganalisa. Mungkin dia dikatakan pintar mungkin dikarenakan menghafal. Menghafal teori dan rumus. Tetapi orang yang cerdas tidak. Orang cerdas tidak menghafal, tetapi mereka memahami. Memahami untuk dimengerti.
   Misalnya, kita gunakan ilustrasi: Di sebuah sekolah terdapat seorang siswa yang pintar. Menurut kabar, dia pernah menjadi juara pertama meraih nilai tertinggi dalam UN sewaktu SMP. Di SMA dia menjadi juara umum. Tetapi pada saat pemilihan peserta untuk olimpiade namanya tidak dimasukkan. Alasannya karena dia kurang cerdas. Yang dipilih adalah yang memiliki kecerdasan diatas rata-rata.
   Contoh lain mungkin: tidak semua orang pintar itu memiliki tingkat IQ yang menakjubkan. IQ mereka mungkin biasa-biasa saja. Tetapi, orang cerdas memiliki IQ yang boleh dikatakan menakjubkan.
   Jadi, kesimpulannya pintar tidak sama dengan cerdas.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar