Jumat, 19 Agustus 2011

Apa Penyebab Terjadinya Muatan Listrik?


   Di SMP kita telah mengetahui bahwa muatan listrik statis terjadi karena adanya perpindahan sejumlah elektron. Ketika sisir plastik digosok dengan wol, elektron-elektron wol menuju ke sisir plastik sehingga sisir plastik kelebihan elektron, dan menjadi bermuatan negatif. Ketika batang kaca digosok dengan sutera, elektron-elektron batang kaca menuju ke kain sutera sehingga batang kaca kekurangan elektron dan menjadi bermuatan positif.

   Suatu karateristik penting dari muatan adalah bahwa muatan listrik selalu kekal. Dengan demikian, ketika dua benda dimuati dengan saling menggosoknya, muatan tidak diciptakan dalam proses ini. Benda-benda menjadi bermuatan karena muatan negatif dipindahkan dari satu benda ke benda lainnya. Benda yang satu memperoleh sejumlah muatan negatif, sehingga akan bermuatan negatif. Sebaliknya, benda lainnya kehilangan sejumlah muatan negatif yang sama sehingga akan bermuatan positif. Secara total tidak tercipta muatan listrik karena muatan negatif dan muatan positif yang terjadi memiliki besar yang sama.
   Pada tahun 1909, Robert Millikan (1886-1953) menemukan bahwa jika suatu benda dimuati, maka muatannya selalu merupakan kelipatan dari sebuah muatan elementer, yang diberi lambang e. Dalam istilah modern dikatakan bahwa muatan listrik adalah terkuantisasi. Ini berarti berkas-berkas elektron selalu diskret dan hanya boleh memiliki muatan ±e, atau ±2e, atau ±3e, dan seterusnya, tetapi tidak pernah dalam bentuk pecahan, seperti ±1,5 e.
   Satuan muatan listrik dalam SI diukur dalam coulomb. Satu coulomb adalah sejumlah muatan yang mengalir melalui suatu penampang kawat dalam satu sekon ketika arus satu ampere melalui kawat itu. Hubungan muatan elementer e dengan coulomb adalah
1e = 1,60 x 10-19 C

Tidak ada komentar:

Posting Komentar