Subagio Sastrowardoyo dilahirkan di Madiun (Jawa Timur), 1 February 1924. Berpendidikan di HIS (di Bandung dan Jakarta), HBS, SMP, SMA (di Yogyakarta), Fakultas Sastra UGM (tamat 1958), dan meraih MA dari Department of Comparative Literature, Universitas Yale, AS (1963).
Pernah menjadi Ketua Jurusan Bahasa Indonesia Kursus B-1 di Yogyakarta (1954-1958), kemudia mengajar di Fakultas Sastra UGM (1958-1961), SESKOAD Bandung (1966-1971), Salisbury Teachers College, Australia Selatan (1971-1974), dan Universitas Flinders, Australia Selatan (19784-1981).
Ia pun pernah menjadi anggota Dewan Kesenian Jakarta (1982-1984), dan anggota kelompok kerja sosial-budaya Lemhanas.
Cerpennya, “Kejantanan di Sumbing”, mendapat Hadiah Pertama majalah Kisah tahun 1955, sajaknya, “Dan Kematian Makin Akrab”, memenangkan hadiah majalah Horison untuk sajak-sajak yang dimuat di majalah itu tahun 1966/1967, dan kumpulan eseinya, Sastra Hindia Belandan dan Kita (1983), memperoleh Hadiah Sastra DKJ 1983. Karyanya yang lain: Simphoni (1957), Kejantanan di Sumbing (1965), Bakat Alam dan Intelektualisme (1972), Keroncong Motinggo (1975), Hari dan Hara (1982), Pengarang Modern sebagai Manusia Perbatasan (1989), Simfoni Dua (1990), dan Sekilas Soal Sastra dan Budaya (1992).
Studi mengenai sajak-sajak SS: Tim Peneliti Fakultas Sastra UGM, Memahami Sajak-sajak Subagio Sastrowardoyo (1978), dan Wahyo Wibowo, Menyingkap Dunia Subagio Sastrowardoyo (1984).
Tahun 1971 SS menerima Anugerah Seni dari Pemerintah RI untuk kumpulan sajaknya, Daerah Perbatasan (1970), tahun 1991 menerima Hadiah Sastra Asean, dan tahun 1992 mendapat penghargaan Yayasan Buku Utama untuk bukunya Pengarang Modern sebagai Manusia Perbatasan.
Sebagian sajaknya telah diterjemahkan ke bahasa Inggris, Belanda, Jerman, Perancis, Jepang, dan Rusia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar